by Bayu-Skripsi
Pengelasan adalah proses penyambungan antara dua bagian atau lebih dengan menggunakan energi panas. Pengelasan dengan busu listrikmerupakan salah satu jenis proses pengelasan yang sering djumpai karena pelaksanaannya cukup sederhana, fleksibel dan tidak memerlukan peralatan yangmahal. Pengelasan asetilin diperoleh lewat proses reaksi kimia dalam bentuk gas. Pada umumnya prose pengelasan jenis ini banyaknya dipergunakan pada bengkel las besar atau kecil.
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pelat baja St 37, dengan pengelasan listrik dan asetilin. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai kekerasan, kekuatan tarik, dan struktur mikro. Benda uji untuk uji tarik 8 buah, sedangkan untuk kekerasan dan uji metalografi masing-masing 1 buah.
Dari hasil pengujian yang dilaksanakan, diperoleh data-data yang menunjukkan bahwa benda uji yang dilas asetilin pada daerah lasan mempunyai nilai rata-rata kekerasan yang tinggi, dibanding dengan yang menggunakan las listrik, rata-rata pada daerah lasan untuk las asetilin 46,4 HRA, untuk las listrik yaitu 45,3 HRA. Hasil uji tarik pada las listrik adalah 34,12 kg/mm2, sedangkan pasa las asetilin yaitu 21,33 kg/mm2. Untuk metalografi pada las listrik terlihat bahwa besar butiran struktur mikronya lebih halus dari pada las asetilin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar